kalau jatuh cinta adalah meregang nyawa, aku akan rela mati berkali-kali

Ai.
2 min readMar 19, 2023

--

Aku sudah pernah bilang kalau aku menemukan kau di mana-mana. Pada keping-keping puisi atas namamu yang tersimpan rapi di dalam folder laptop aku pernah menulis kalau aku ingat kau saat hujan. Aku ingat kau saat Movies milik Tom Misch tiba-tiba terputar. Aku ingat kau saat aku duduk di kursi penumpang mobil dan membelah jalanan kota. Aku ingat kau di kota ini dan di kota tempat keluargaku tinggal. Sekarang aku ingat kau lagi saat tiba-tiba mengingat bahwa kita sama-sama pernah berusia tujuh belas. Aku bertemu kau saat aku tujuh belas. Kau bertemu siapa saat tujuh belas?

Saat orang-orang berani bilang kehidupan yang ini adalah kehidupan kesekian mereka, aku selalu paling lantang bilang kalau ini kehidupan pertamaku. Karena aku tak tahu apa-apa dan segala hal rasanya adalah hal baru — kecuali perkara mencintai orang-orang. Beberapa teman pernah bilang aku adalah seorang romantis. Beberapa lagi meyakinkanku kalau aku adalah penyayang yang fasih. Mungkin aku hidup juga di kehidupan yang lalu: hidup sebagai penyair yang cuma tahu jatuh cinta dan merenggang nyawa berkali-kali untuk kembali hidup berkali-kali pula, karena menyayangi dan mencintai seseorang rasanya bukan hal baru sekarang, di kehidupan yang ini. Begitu juga ketika aku menulis puisi-puisi buatmu. Begitu juga ketika aku menulis paragraf-paragraf ini.

Aku tidak tahu kapan aku mulai dan selesai menyukai kau, atau mungkin memang belum selesai. Atau tak akan. Entah. Kukira bukan selesai namanya kalau mengingat-ingat kau rasanya masih menyenangkan. Kurasa belum selesai namanya kalau aku masih menghentikan langkah dan membiarkan beberapa detikku luruh begitu saja memperhatikanmu berlalu ketika aku tidak sengaja melihatmu di kampus.

Aku menyukaimu seperti ini. Dengan jarak dan puisi-puisi. Dengan mengingatmu lewat hal-hal kecil. Dengan menitip namamu pada baris-baris pengharapan.

--

--

Ai.
Ai.

Written by Ai.

i never knew you before / i’ve loved you since forever

Responses (1)